Rabu, 11 Januari 2012

CIRI-CIRI VIRUS, BAKTERI, BACTERIOPHHAGE, JAMUR DAN KUMAN

1.      VIRUS
Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis. Virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri. Dalam sel inang, virus merupakan parasit obligat dan di luar inangnya menjadi tak berdaya. Biasanya virus mengandung sejumlah kecil asam nukleat yang diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri atas protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya. Genom virus menyandi baik protein yang digunakan untuk memuat bahan genetik maupun protein yang dibutuhkan dalam daur hidupnya.
Istilah virus biasanya merujuk pada partikel-partikel yang menginfeksi sel-sel eukariota (organisme multisel dan banyak jenis organisme sel tunggal), sementara istilah bakteriofag atau fag digunakan untuk jenis yang menyerang jenis-jenis sel prokariota (bakteri dan organisme lain yang tidak berinti sel).
Virus sering diperdebatkan statusnya sebagai makhluk hidup karena ia tidak dapat menjalankan fungsi biologisnya secara bebas. Karena karakteristik khasnya ini virus selalu terasosiasi dengan penyakit tertentu, baik pada manusia (misalnya virus influenza dan HIV), hewan (misalnya virus flu burung), atau tanaman (misalnya ­virus mosaik tembakau)
Ciri-ciri Virus
-          Berukuran ultra mikroskopis
-          Parasit sejati/parasit obligat
-          Berbentuk oval, bulat, batang, huruf T, kumparan
-          Kapsid tersusun dari protein yang berisi DNA saja atau RNA
-          Dapat dikristalkan
-          Aktivitasnya harus di sel makhluk hidup

2.      BAKTERI
Bakteri merupakan organisme yang paling banyak jumlahnya dan lebih tersebar luas dibandingkan mahluk hidup yang lain .
Bakteri memiliki ratusan ribu spesies yang hidup di darat hingga lautan dan pada tempat-tempat yang ekstrim.
Bakteri ada yang menguntungkan tetapi ada pula yang merugikan. Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan mahluk hidup yang lain. Bakteri adalah organisme uniselluler dan prokariot serta umumnya tidak memiliki klorofil dan berukuran renik (mikroskopis).



Ciri-Ciri Bakteri
Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannnya dengan mahluk hidup lain yaitu :
1.      Organisme multiselluler
2.      Prokariot (tidak memiliki membran inti sel )
3.      Umumnya tidak memiliki klorofil
4.      Memiliki ukuran tubuh yang bervariasi antara 0,12 s/d ratusan mikron umumnya memiliki ukuran rata-rata 1 s/d 5 mikron.
5.      Memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam
6.      Hidup bebas atau parasit
7.      Yang hidup di lingkungan ekstrim seperti pada mata air panas,kawah atau gambut dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan
8.      Yang hidupnya kosmopolit diberbagai lingkungan dinding selnya mengandung peptidoglikan

3.      BACTERIOPHHAGE
Tampak seperti kelopak monster yang berkaki banyak, phage menempel pada permukaan sebagian besar S. aureus. Sekali nyantol, phage akan menyuntikkan DNA-nya ke dalam bakteri. Kemudian, DNA menginstruksikan bakteri untuk memproduksi virus-virus baru secara massal. Tidak sedikit S. aureus yang diproduksi jadi pecah dan mati. Replikasi baru phage ini akan terus menyerang lebih banyak bakteri tempat mereka bersemayam.

Rickettsia
Rickettsia typhi bersimbiosis dengan vectornya yang merupakan salah
satu jenis arthropoda, yaitu kutu tikus (Xenopsylla cheopis). Hal ini dikenal
dengan siklus zoonotik. R. typhi memperoleh bahan makanan dari darah yang
diambil oleh spesies inang. R. typhi masuk dan tumbuh di dalam sel epitel usus
dari kutu dan keluar bersama dengan tinja yang dikeluarkan kutu. R. typhi
yang berada pada tinja dari kutu tersebut menjangkiti tikus dan manusia
melalui inokulasi intrakutan dengan penggarukan kulit, atau perpindahan oleh
jari ke dalam membran lendir. Selain itu bakteri ini juga mampu menjangkiti
manusia dan tikus melalui gigitan oleh kutu tikus tersebut. R. typhi tidak
menyebar secara efektif ke sel-sel lainnya sampai pertumbuhannya di dalam
sel inang (yang dilakukan secara pembelahan biner) telah selesai melakukan
penggandaan jumlah bakteri, yang pada akhirnya membuat sel inang retak dan
pecah serta membebaskan sejumlah besar R. typhi. Penggandaan diri oleh
mikroba ini terutama terjadi di jaringan endothelium. Kehancuran sel
endothelial menyebabkan kerusakan jaringan, organ, dan kehilangan darah.
R. typhi berkembang dengan subur di lingkungan dengan konsentrasi
potassium yang tinggi dan konsentrasi glukosa yang rendah. Sistem transpor
pada membran sel digunakan oleh bakteri ini untuk memperoleh molekul
seperti ATP dan asam amino dari sel inang. Ketidak-mampuannya untuk
menjaga kadar nutrisi yang penting seperti ATP, membuat R. typhi relatif
non-motile. Sifat non-motile ini mengakibatkan bakteri tersebut melakukan
penggandaan di dalam sel inang, yang akhirnya membuat sel inang tersebut
pecah. Meskipun begitu, R. typhi juga memiliki proses metabolisme sendiri
yang dapat menghasilkan ATP dan protein bagi dirinya. R. typhi masuk ke sel
secara fagositosis, yakni suatu proses di mana mikroorganisme masuk ke sel
melalui membran sel dan kemudian melepaskan diri dan melakukan replikasi
dalam sitoplasma dari sel lain. R. typhi tidak dapat dibiakkan pada media
tiruan seperti yang tersedia di laboratorium. Organisme ini harus
ditumbuhkan dengan cara lain, contohnya dengan kultur sel atau pada hewan.

4.      JAMUR
CIRI-CIRI UMUM JAMUR
Jamur merupakan kelompok organisme eukariotik yang membentuk dunia jamur atau regnum fungi. Jamur pada umumnya multiseluler (bersel banyak). Ciri-ciri jamur berbeda dengan organisme lainnya dalam hal cara makan, struktur tubuh, pertumbuhan, dan reproduksinya.
1.    Struktur Tubuh
Struktur tubuh jamur tergantung pada jenisnya. Ada jamur yang satu sel, misalnyo khamir, ada pula jamur yang multiseluler membentuk tubuh buah besar yang ukurannya mencapai satu meter, contohnyojamur kayu. Tubuh jamur tersusun dari komponen dasar yang disebut hifa. Hifa membentuk jaringan yang disebut miselium. Miselium menyusun jalinan-jalinan semu menjadi tubuh buah.
Gbr. Hifa yang membentuk miselium dan tubuh buah
Hifa adalah struktur menyerupai benang yang tersusun dari dinding berbentuk pipa. Dinding ini menyelubungi membran plasma dan sitoplasma hifa. Sitoplasmanya mengandung organel eukariotik. Kebanyakan hifa dibatasi oleh dinding melintang atau septa. Septa mempunyai pori besar yang cukup untuk dilewati ribosom, mitokondria, dan kadangkala inti sel yang mengalir dari sel ke sel. Akan tetapi, adapula hifa yang tidak bersepta atau hifa senositik.
Struktur hifa senositik dihasilkan oleh pembelahan inti sel berkali-kali yang tidak diikuti dengan pembelahan sitoplasma. Hifa pada jamur yang bersifat parasit biasanya mengalami modifikasi menjadi haustoria yang merupakan organ penyerap makanan dari substrat; haustoria dapat menembus jaringan substrat.
2.    Cara Makan dan Habitat Jamur
Semua jenis jamur bersifat heterotrof. Namun, berbeda dengan organisme lainnya, jamur tidak memangsa dan mencernakan makanan. Clntuk memperoleh makanan, jamur menyerap zat organik dari lingkungan melalui hifa dan miseliumnya, kemudian menyimpannya dalam bentuk glikogen. Oleh karena jamur merupakan konsumen maka jamur bergantung pada substrat yang menyediakan karbohidrat, protein, vitamin, dan senyawa kimia lainnya. Semua zat itu diperoleh dari lingkungannya. Sebagai makhluk heterotrof, jamur dapat bersifat parasit obligat, parasit fakultatif, atau saprofit. Lihat Gambar 5.3.
a.      Parasit obligat
  Merupakan sifat jamur yang hanya dapat hidup pada inangnya,
sedangkan di luar inangnya tidak dapat hidup. Misalnya, Pneumonia
carinii
(khamir yang menginfeksi paru-paru penderita AIDS).
b.      Parasit fakultatif
Adalah jamur yang bersifat parasit jika mendapatkan inang yang
sesuai, tetapi bersifat saprofit jika tidak mendapatkan inang yang
cocok.
c.       Saprofit
Merupakan jamur pelapuk dan pengubah susunan zat organik yang
mati. Jamur saprofit menyerap makanannya dari organisme yang telah
mati seperti kayu tumbang dan buah jatuh. Sebagian besar jamur
saprofit
mengeluar-kan enzim hidrolase pada substrat makanan untuk
mendekomposisi molekul kompleks menjadi molekul sederhana sehingga
mudah diserap oleh hifa. Selain itu, hifa dapat juga langsung
menyerap bahanbahan organik dalam bentuk sederhana yang dikeluarkan oleh inangnya.
Cara hidup jamur lainnya adalah melakukan simbiosis mutualisme. Jamur yang hidup bersimbiosis, selain menyerap makanan dari organisme lain juga menghasilkan zat tertentu yang bermanfaat bagi simbionnya. Simbiosis mutualisme jamur dengan tanaman dapat dilihat pada mikoriza, yaitu jamur yang hidup di akar tanaman kacang-kacangan atau pada liken.
Jamur berhabitat pada bermacammacam lingkungan dan berasosiasi dengan banyak organisme. Meskipun kebanyakan hidup di darat, beberapa jamur ada yang hidup di air dan berasosiasi dengan organisme air. Jamur yang hidup di air biasanya bersifat parasit atau saprofit, dan kebanyakan dari kelas Oomycetes.

  1. Pertumbuhan dan Reproduksi
Reproduksi jamur dapat secara seksual (generatif) dan aseksual (vegetatif). Secara aseksual, jamur menghasilkan spora. Spora jamur berbeda-beda bentuk dan ukurannya dan biasanya uniseluler, tetapi adapula yang multiseluler. Apabila kondisi habitat sesuai, jamur memperbanyak diri dengan memproduksi sejumlah besar spora aseksual. Spora aseksual dapat terbawa air atau angin. Bila mendapatkan tempat yang cocok, maka spora akan berkecambah dan tumbuh menjadi jamur dewasa.
Reproduksi secara seksual pada jamur melalui kontak gametangium dan konjugasi. Kontak gametangium mengakibatkan terjadinya singami, yaitu persatuan sel dari dua individu. Singami terjadi dalam dua tahap, tahap pertama adalah plasmogami (peleburan sitoplasma) dan tahap kedua adalah kariogami (peleburan inti). Setelah plasmogami terjadi, inti sel dari masing-masing induk bersatu tetapi tidak melebur dan membentuk dikarion. Pasangan inti dalam sel dikarion atau miselium akan membelah dalam waktu beberapa bulan hingga beberapa tahun. Akhimya inti sel melebur membentuk sel diploid yang segera melakukan pembelahan meiosis.

5.      KUMAN
Kuman adalah organisme kecil seperti virus, bakteri, jamur, protozoa mikroskopik jahat yang dapat menyebabkan suatu penyakit atau gangguan kesehatan. Kuman bisa mengakibatkan penyakit atau gangguan kesehatan ringan maupun berat pada tubuh organisme inangnya seperti manusia, hewan dan sebagainya.
Mari kita lanjutkan pembahasan dan penjelasan lebih lanjut mengenai kuman. Kuman pada umumnya tidak dapat terlihat dengan mata telanjang namun ada di mana-mana. Mungkin kita tidak sadar bahwa pada tubuh kita terdapat banyak sekali kuman yang dapat menyebabkan penyakit atau gangguang kesehatan kita. Di dalam mulut, di daerah lipatan tubuh, di rongga hidung, di kulit dan lain-lain terdapat kuman yang siap menyerang kita jika kekebalan tubuh kita sedang lemah.
Kuman juga ada pada benda kesayangan kita seperti handphone, remote tv, uang, sepatu, pensil, dan lain sebagainya. Kuman pun tidak mengenal ampun, karena kuman terdapat pada anak yang baru lahir sampai yang manula tersembunyi kuman di tubuhnya. Untuk itu perlu diperhatikan kehigienan benda-benda di sekitar kita yang sering kita pergunakan. Bersih yang dilihat oleh mata kita belum tentu bebas dari kuman karena kuman tidak dapat dilihat secara kasat mata.
Beberapa penyakit / gangguan kesehatan akibat kuman yaitu seperti pilek batuk, radang tenggorokan, tbc, hepatitis, hiv, diare, dan lain sebagainya. Kuman bertanggung jawab atas banyak penyakit yang parah dan tidak parah pada manusia. Untuk itulah kita renungkan kembali serta secara preventif menghindar dari kuman dengan cara menjaga kebersihan diri serta meningkatkan ketahanan tubuh kita dari kuman-kuman nakal penyebab penyakit.
Walaupun kecil, kuman dapat menduplikasikan / menggandakan diri menjadi dalam waktu kurang lebih 20 detik. Untuk membunuh kuman yang ada di sekitar badan, kita bisa mandi dengan sabun antiseptik yang mampu membunuh kuman, sikat gigi dengan odol, mencuci pakaian dengan sabun deterjen yang dapat membunuh kuman, dan aktivitas lain yang dapat menghindarkan kita dari berbagai kuman yang merugikan. Selain itu dalam mengkonsumsi obat antibiotik tidak sembarangan dan selalu mematuhi perintah dokter agar kuman yang ada di dalam tubuh kita tidak menjadi kebal terhadap obat antibiotik yang diberikan. Obat anti biotik adalah obat yang berbahaya jika salah cara penggunaannya karena dapat menyebabkan efek yang sangat berbahaya serta merugikan kesehatan kita.


Bakteri – Ciri ciri, Struktur, Perkembangbiakan, Bentuk dan Manfaatnya

bakteri
bakteri
Bakteri merupakan organisme yang paling banyak jumlahnya dan lebih tersebar luas dibandingkan mahluk hidup yang lain. Bakteri memiliki ratusan ribu spesies yang hidup di darat hingga lautan dan pada tempat-tempat yang ekstrim.
Bakteri ada yang menguntungkan tetapi ada pula yang merugikan. Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan mahluk hidup yang lain. Bakteri adalah organisme uniselluler dan prokariot serta umumnya tidak memiliki klorofil dan berukuran renik (mikroskopis).

Ciri-ciri Bakteri
Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannnya dengan mahluk hidup lain              yaitu :
1.      Organisme multiselluler.
2.      Prokariot (tidak memiliki membran inti sel )
3.      Umumnya tidak memiliki klorofil
4.      Memiliki ukuran tubuh yang bervariasi antara 0,12 s/d ratusan mikron umumnya memiliki ukuran rata-rata 1 s/d 5 mikron.
5.      Memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam
6.      Hidup bebas atau parasit
7.      Yang hidup di lingkungan ekstrim seperti pada mata air panas,kawah atau gambut dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan.
8.      Yang hidupnya kosmopolit diberbagai lingkungan dinding selnya mengandung peptidoglikan
9.       
Struktur Bakteri
Struktur bakteri terbagi menjadi dua yaitu:
1.            Struktur dasar (dimiliki oleh hampir semua jenis bakteri)
Meliputi: dinding sel, membran plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan granula penyimpanan.
2.            Struktur tambahan (dimiliki oleh jenis bakteri tertentu)
Meliputi kapsul, flagelum, pilus, fimbria, klorosom, Vakuola gas dan endospora.

Struktur dasar sel bakteri
struktur-bakteri1
struktur-bakteri1
Struktur dasar bakteri :
1.       Dinding sel tersusun dari peptidoglikan yaitu gabungan protein dan polisakarida (ketebalan peptidoglikan membagi bakteri menjadi bakteri gram positif bila peptidoglikannya tebal dan bakteri gram negatif bila peptidoglikannya tipis).
2.       Membran plasma adalah membran yang menyelubungi sitoplasma tersusun atas lapisan fosfolipid dan protein.
3.       Sitoplasma adalah cairan sel.
4.       Ribosom adalah organel yang tersebar dalam sitoplasma, tersusun atas protein dan RNA.
5.       Granula penyimpanan, karena bakteri menyimpan cadangan makanan yang dibutuhkan.
granula
granula
Struktur tambahan bakteri :
1.      Kapsul atau lapisan lendir adalah lapisan di luar dinding sel pada jenis bakteri tertentu, bila lapisannya tebal disebut kapsul dan bila lapisannya tipis disebut lapisan lendir. Kapsul dan lapisan lendir tersusun atas polisakarida dan air.
2.       Flagelum atau bulu cambuk adalah struktur berbentuk batang atau spiral yang menonjol dari dinding sel.
3.      Pilus dan fimbria adalah struktur berbentuk seperti rambut halus yang menonjol dari dinding sel, pilus mirip dengan flagelum tetapi lebih pendek, kaku dan berdiameter lebih kecil dan tersusun dari protein dan hanya terdapat pada bakteri gram negatif. Fimbria adalah struktur sejenis pilus tetapi lebih pendek daripada pilus.
4.      Klorosom adalah struktur yang berada tepat dibawah membran plasma dan mengandung pigmen klorofil dan pigmen lainnya untuk proses fotosintesis. Klorosom hanya terdapat pada bakteri yang melakukan fotosintesis.
5.      Vakuola gas terdapat pada bakteri yang hidup di air dan berfotosintesis.
6.      Endospora adalah bentuk istirahat (laten) dari beberapa jenis bakteri gram positif dan terbentuk didalam sel bakteri jika kondisi tidak menguntungkan bagi kehidupan bakteri. Endospora mengandung sedikit sitoplasma, materi genetik, dan ribosom. Dinding endospora yang tebal tersusun atas protein dan menyebabkan endospora tahan terhadap kekeringan, radiasi cahaya, suhu tinggi dan zat kimia. Jika kondisi lingkungan menguntungkan endospora akan tumbuh menjadi sel bakteri baru.
Bentuk Bakteri
Bentuk dasar bakteri terdiri atas bentuk bulat (kokus), batang (basil),dan spiral (spirilia) serta terdapat bentuk antara kokus dan basil yang disebut kokobasil.
Berbagai macam bentuk bakteri :
1.      Bakteri Kokus :
kokus
kokus
a.       Monokokus yaitu berupa sel bakteri kokus tunggal.
b.      Diplokokus yaitu dua sel bakteri kokus berdempetan.
c.       Tetrakokus yaitu empat sel bakteri kokus berdempetan berbentuk segi empat.
d.      Sarkina yaitu delapan sel bakteri kokus berdempetan membentuk kubus
e.       Streptokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan membentuk rantai.
f.       Stapilokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan seperti buah anggur
2.      Bakteri Basil :
basil
basil
a.       Monobasil yaitu berupa sel bakteri basil tunggal.
b.      Diplobasil yaitu berupa dua sel bakteri
basil berdempetan.
c.       Streptobasil yaitu beberapa sel bakteri basil berdempetan membentuk rantai.

3.      Bakteri Spirilia :
spirilia


Spirilia
a.       Spiral yaitu bentuk sel bergelombang
b.      Spiroseta yaitu bentuk sel seperti sekrup
c.       Vibrio yaitu bentuk sel seperti tanda baca koma

Alat Gerak Bakteri
Alat gerak pada bakteri berupa flagellum atau bulu cambuk adalah struktur berbentuk batang atau spiral yang menonjol dari dinding sel. Flagellum memungkinkan bakteri bergerak menuju kondisi lingkungan yang menguntungkan dan menghindar dari lingkungan yang merugikan bagi kehidupannya.
Flagellum memiliki jumlah yang berbeda-beda pada bakteri dan letak yang berbeda-beda pula yaitu
1.      Monotrik : bila hanya berjumlah satu
2.      Lofotrik : bila banyak flagellum disatu sisi
3.      Amfitrik : bila banyak flagellum dikedua ujung
4.      Peritrik : bila tersebar diseluruh permukaan sel bakteri

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Bakteri
Pertumbuhan pada bakteri mempunyai arti perbanyakan sel dan peningkatan ukuran populasi.
Faktor–faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri atau kondisi untuk pertumbuhan optimum adalah :
1.      Suhu
2.      Derajat keasaman atau pH
3.      Konsentrasi garam
4.      Sumber nutrisi
5.      Zat-zat sisa metabolisme
6.      Zat kimia
Hal tersebut diatas bervariasi menurut spesies bakterinya.

Cara Perkembangbiakan bakteri:
Bakteri umumnya melakukan reproduksi atau berkembang biak secara aseksual (vegetatif = tak kawin) dengan membelah diri. Pembelahan sel pada bakteri adalah pembelahan biner yaitu setiap sel membelah menjadi dua.
Reproduksi bakteri secara seksual yaitu dengan pertukaran materi genetik dengan bakteri lainnya. Pertukaran materi genetik disebut rekombinasi genetik atau rekombinasi DNA.
Rekombinasi genetik dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu:
1.      Transformasi adalah pemindahan sedikit materi genetik, bahkan satu gen saja dari satu sel bakteri ke sel bakteri yang lainnya.

transformasi
transformasi
2.      Transduksi adalah pemindahan materi genetik satu sel bakteri ke sel bakteri lainnnya dengan perantaraan organisme yang lain yaitu bakteriofage (virus bakteri).

transduksi
transduksi
3.      Konjugasi adalah pemindahan materi genetik berupa plasmid secara langsung melalui kontak sel dengan membentuk struktur seperti jembatan diantara dua sel bakteri yang berdekatan. Umumnya terjadi pada bakteri gram negatif.
konjugasi
konjugasi
Peranan Bakteri
Dalam kehidupan manusia bakteri mempunyai peranan yang menguntungkan maupun yang merugikan. Bakteri yang menguntungkan adalah sebagai berikut :
1.      Pembusukan (penguraian sisa-sisa mahluk hidup contohnya Escherichia colie).
2.      Pembuatan makanan dan minuman hasil fermentasi contohnya Acetobacter pada pembuatan asam cuka, Lactobacillus bulgaricus pada pembuatan yoghurt, Acetobacter xylinum pada pembuatan nata de coco dan Lactobacillus casei pada pembuatan keju yoghurt.
3.      Berperan dalam siklus nitrogen sebagai bakteri pengikat nitrogen yaitu Rhizobium leguminosarum yang hidup bersimbiosis dengan akar tanaman kacang-kacangan dan Azotobacter chlorococcum.
4.      Penyubur tanah contohnya Nitrosococcus dan Nitrosomonas yang berperan dalam proses nitrifikasi menghasilkan ion nitrat yang dibutuhkan tanaman.
5.      Penghasil antibiotik contohnya adalah Bacillus polymyxa (penghasil antibiotik polimiksin B untuk pengobatan infeksi bakteri gram negatif, Bacillus subtilis penghasil antibioti untuk pengobatan infeksi bakteri gram positif,Streptomyces griseus penghasil antibiotik streptomisin untuk pengobatan bakteri gram negatif termasuk bakteri penyebab TBC dan Streptomyces rimosus penghasil antibiotik terasiklin untuk berbagai bakteri.
6.      Pembuatan zat kimia misalnya aseton dan butanol oleh Clostridium acetobutylicum
7.      Berperan dalam proses pembusukan sampah dan kotoran hewan sehinggga menghasilkan energi alternatif metana berupa biogas. Contohnya methanobacterium
8.      Penelitian rekayasa genetika dalam berbagai bidang.sebagai contoh dalam bidang kedokteran dihasilkan obat-obatan dan produk kimia bermanfaat yang disintesis oleh bakteri, misalnya enzim, vitamin dan hormon.
Bakteri yang merugikan sebagai berikut :
1.      Pembusukan makanan contohnya Clostridium botulinum.
2.      Penyebab penyakit pada manusia contohnya Mycobacterium tuberculosis ( penyebab penyakit TBC), Vibrio cholerae (penyebab kolera atau muntaber), Clostridium tetani (penyebab penyakit tetanus) dan Mycobacterium leprae (penyebab penyakit lepra )
3.      Penyebab penyakit pada hewan contohnya Bacilluc antrachis (penyebab penyakit antraks pada sapi)
4.      Penyebab penyakit pada tanaman budidaya contohnya Pseudomonas solanacearum (penyebab penyakit pada tanaman tomat, lombok, terung dan tembakau) serta Agrobacterium tumafaciens (penyebab tumor pada tumbuhan)

KONSEP DASAR PERENCANAAN PEMBELAJARAN



A.      Definisi Perencanaan
Sebelum mengetahui makna dari pencanaan pembelajaran, tentu kita harus mengetahui dulu apa itu perencanaan.
Ada beberapa pendapat menurut para ahli, diantaranya:
1.    Herbert Simon (1996)
Perencanaan adalah sebuah proses pemecahan masalah, yang bertujuan adanya solusi dalam suatu pilihan.
2.    Gordon Rowland (1993)
Perencanan bukan hanya membantu untuk mencipkan solusi tapi juga membantu untuk lebih memahami permasalahan itu sendiri,
jadi sebuah usulan lebih diutamakan dibanding informasi awal. Proses perencaan menggiring kita untuk berfikir kembali atau merangkai masalah kembali.
3.    See Sabon (1987)
Perencanaan membantu kita melihat masalah dalam pemikiran yang baru, pandangan yang berbeda dari yang lain, dan lebih baik dalam memahami masalah yang kompleks menjadi lebih sederhana.
4.    Cristoper Clark (1995)
Baginya guru adalah perencana, jadi guru yang profesional, aktif, siap untuk memberikan pembelajaran dan dengan cara penyampaian yang unik adalah guru yang punya perencanaan baik.
5.    Branch (2002)
Suatu sistem yang berisi prosedur untuk mengembangkan pendidikan dengan cara yang konsisten dan reliable.



6.    Ritchy
Ilmu yang merancang detail secara spesifik untuk pengembangan, evaluasi dan pemeliharaan situasi dengan fasilitas pengetahuan diantara satuan besar dan kecil persoalan pokok.
7.    Smith & Ragan
(1993) Proses sistematis dalam mengartikan prinsip belajar dan pembelajaran kedalam rancangan untuk bahan dan aktifitas pembelajaran.
(1999) Proses sistematis dan berfikir dalam mengartikan prinsip belajar dan pembelajaran kedalam rancangan untuk bahan dan aktifitas pembelajaran, sumber informasi dan evaluasi.
8.    Zook (2000)
Proses berfikir sistematis untuk membantu pelajar memahami (belajar)

Jadi, kesimpulan yang dapat kita ambil dari pendapat para ahli diatas adalah bahwa perencanaan merupakan suatu proses pemecahan masalah untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
Definisi lain mengenai Perencanaan Pembelajaran adalah proses membantu guru secara sistematik dan menganalisis kebutuhan pelajar dan menyusun kemungkinan yang berhubungan dengan kebutuhan.

B.       Perencanana Pembelajaran
Pembelajaran menurut Degeng adalah upaya untuk membelajarkan siswa. Istilah pembelajaran memiliki hakikat perencanana sebagai upaya membelajarkan siswa, itulah sebabnya dalam belajar, siswa tidak hanya berinteraksi dengan guru, tetapi mungkin juga berinteraksi dengan keseluruhan sumber belajar yang dipakai untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.
Oleh karena itu, pembelajaran memusatkan perhatian pada “Bagaimana membelajrakan siswa” dan bukan pada “apa yang dipelajari siswa”.



C.      Tujuan dan Fungsi Perencanaan Pembelajaran

Tujuan :
Menguasai sepenuhnya bahan dan materi ajar, metode dan penggunaan alat dan perlengkapan pembelajaran, menyampaikan kurikulum atas dasar bahasan dan mengelola alokasi waktu yang tersedia dan membelajarkan siswa sesuai yang diprogramkan (Sagala,2003).
Fungsi :
·      Memberi guru pemahaman yang lebih jelas tentang tujuan pendidikan sekolah dan hubungannya dengan pembelajaran yang dilakssiswaan untuk mencapai tujuan itu
·      Membantu guru memperjelas pemikiran tentang sumbangan pembelajarannya terhadap pencapaian tujuan pendidikan.
·      Menambah keyakinan guru atas nilai-nilai pembelajaran yang diberikan dan prosedur yang dipergunakan.
·      Kegiatan yang bersifat trial dan error dalam mengajar Membantu guru dalam rangka mengenal kebutuhan-kebutuhan siswa, minat-minat siswa, dan mendorong motivasi belajar
·      Mengurangi dengan adanya organisasi yang baik dan metoda yang tepat.
·      Membantu guru memelihara kegairahan mengajar dan senantiasa memberikan bahan- bahan yang up to date kepada siswa (Oemar Hamalik, 2001)

D.      Dasar Perlunya Perencanana Pembelajaran
Perlunya perencanana pembelajaran sebagiamana disebutkan diatas, dimaksudkan agar dapat dicapai perbaikan pembelajaran. Upaya perebaikan pembelajaran ini dilakukan dengan asumsi sebagai berikut:
1.   Untuk memperbaiki kualitas pembelajaran perlu diawali dengan perencanaan pembelajaran yang diwujudkan dengan adanya desain pembe­lajaran.
2.   Untuk merancang suatu pembelajaran perlu menggunakan pendekatan sistem.
3.   Perencanaan desain pembelajaran diacukan pada bagaimana seseorang belajar.
4.   Untuk merencanakan suatu desain pembelajaran diacukan pada siswa secara perseorangan.
5.   Pembelajaran yang dilakukan akan bermuara pada ketercapaian tujuan pembelajaran, dalam hal ini akan ada tujuan langsung pembelajaran, dan tujuan pengiring dari pembelajaran.
6.   Sasaran akhir dari perencanaan desain pembelajaran adalah mudahnya siswa untuk belajar.
7.   Perencanaan pembelajaran harus melibatkan semua variabel pembelajaran.
8.   Inti dari desain pembelajaran yang dibuat adalah penetapan metode pembelajaran yang optimal untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Tiga prinsip yang perlu dipertimbangkan dalam uapya menetapkan metode pembelajaran:
1.    Tidak ada satu metode pembelajaran yang unggul untuk semua tujuan dalam semua kondisi.
2.    Metode pembelajaran yang berbeda memiliki pengaruh yang berbeda dan konsistensi pada hasil pembelajaran.
3.    Kondisi pembelajaran bisa memiliki pengaruh yang konsisten pada hasil pengajaran.

E.       Manfaat Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan pembelajaran memainkan peran penting dalam memandu guru untuk melaksanakan tugas sebagai pendidik dalam melayani kebutuhan belajar siswanya. Perencanaan pembelajaran juga dimaksudkan sebagai langkah awal sebelum proses pembelajaran berlangsung.
Terdapat beberapa manfaat perencanaan pembelajaran dalam proses belajar mengajar yaitu:
1.  Sebagai petunjuk arah kegiatan dalam mencapai tujuan.
2.    Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi setiap unsur yang terlibat dalam kegiatan.
3.    Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur, baik unsur guru maupun unsur murid.
4.    Sebagai alat ukur efektif tidaknya suatu pekerjaan, sehingga setiap saat diketahui ketepatan dan kelambatan kerja.
5.    Untuk bahan penyusunan data agar terjadi keseimbangan kerja.
6.    Untuk menghemat waktu, tenaga, alat-alat, dan biaya.

Sedangkan penerapan konsep dan prinsip pembelajaran berbasis kompetensi diharapkan bermanfaat untuk:
1.    Menghindari duplikasi dalam memberikan materi pelajaran.
Dengan menyajikan materi pelajaran yang benar-benar relevan dengan kompetensi yang ingin dicapai, dapat dihindari terjadinya duplikasi dan pemberian materi pelajaran yang terlalu banyak.
2.    Mengupayakan konsistensi kompetensi yang ingin dicapai mengajarkan suatu mata pelajaran. Dengan kom­petensi yang telah ditentukan secara tertulis, siapapun yang mengajarkan mata pelajaran tertentu tidak akan bergeser atau menyimpang dari kompetensi dan materi yang telah ditentukan.
3.    Meningkatkan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan, kecepatan, dan kesempurnaan siswa.
4.    Membantu mempermudah pelaksanaan akreditasi. Pelaksa­naan akreditasi akan lebih dipermudah dengan menggunakan tolok ukur standar kompetensi
5.    Memperbarui sistem evaluasi dan laporan hasil belajar siswa. Dalam pembelajaran berbasis kompetensi, keberhasilan siswa diukur dan dilaporkan berdasar pencapaian kompetensi atau subkompetensi tertentu, bukan didasarkan atas perbandingan dengan hasil belajar siswa yang lain.
6.    Memperjelas komunikasi dengan siswa tentang tugas, kegiatan, atau pengalaman belajar yang harus dilakukan, dan cara yang digunakan untuk menentukan keberhasilan belajarnya.
7.    Meningkatkan akuntabilitas publik. Kompetensi yang telah disusun, divalidasikan, dan dikomunikasikan kepada publik, sehingga dapat digunakan untuk mempertanggung-jawabkan kegiatan pembelajaran kepada publik.
8.    Memperbaiki sistem sertifikasi. Dengan perumusan kom­petensi yang lebih spesifik dan terperinci, sekolah/madrasah dapat mengeluarkan sertifikat atau transkrip yang menyata­kan jenis dan aspek kompetensi yang dicapai.

F.       Jenis-jenis Perencanaan
1.    Silabus
Merupakan seperangkat rencana dan pengaturan kegiatan pembelajaran, pengelolaan kelas, dan penilaian hasil belajar. Silabus harus disusun secara sistematis dan berisikan komponen-komponen yang saling berkaitan untuk memenuhi target pencapaian Kompetensi Dasar.
2.    Standar Kompetensi
Merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh peserta didik dalam suatu bidang pengembangan.
3.    Kompetensi Dasar
Merupakan pernyataan yang diharapkan dapat diketahui, disikapi dan dilakukan peserta didik
4.    Hasil Belajar
Merupakan pernyataan kemampuan peserta didik yang diharapkan dalam menguasai sebagian atau seluruh kompetensi yang dimaksud.
5.    Indikator
Merupakan kompetensi dasar yang lebih spesifik dan operasional yang dapat dijadikan ukuran untuk menilai ketercapaian hasil  pembelajaran.
6.    Perencanaan Semester
Merupakan program pembelajaran yang dipetakan berisi jaringan tema, bidang pengembangan, kompetensi dasar, hasil belajar, dan indikator yang ditata secara urut dan sistematis, alokasi waktu yang diperlukan untuk setiap jaringan tema, dan sebarannya ke dalam semester 1 dan 2.
7.    Perencanaan Mingguan
Disusun dalam bentuk satuan kegiatan mingguan (SKM). SKM merupakan penjabaran dari perencanaan semester yang berisi kegiatan-kegiatan dalam rangka mencapai indikator yang telah direncanakan dalam satu minggu sesuai dengan keluasan pembahasan tema dan subtema.
8.    Perencanaan Harian
Disusun dalam bentuk satuan kegiatan harian (SKH). SKH merupakan penjabaran dari satuan kegiatan mingguan (SKM). SKH memuat kegiatan-kegiatan pembelajaran, baik yang dilaksanakan secara individual, kelompok, maupun klasikal dalam satu hari.
Kegiatan awal merupakan kegiatan untuk pemanasan dan dilaksanakan secara klasikal. Kegiatan yang dapat dilakukan antara lain, misalnya berdoa/mengucap salam, membicarakan tema atau subtema, dan sebagainya.
Kegiatan inti merupakan kegiatan yang dapat mengaktifkan perhatian, kemampuan, sosial dan emosional anak. Kegiatan ini dapat dicapai melalui kegiatan yang memberi kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi dan bereksperimen sehingga dapat memunculkan inisiatif, kemandirian dan kreativitas anak, serta kegiatan yang dapat meningkatkan pengertianpengertian, konsentrasi dan mengembangkan kebiasaan bekerja yang baik. Kegiatan inti merupakan kegiatan yang dilaksanakan secara individual/ kelompok.
Istirahat/Makan merupakan kegiatan yang digunakan untuk mengisi kemampuan anak yang berkaitan dengan makan, misalnya mengenalkan kesehatan, makanan yang bergizi, tata tertib makan yang diawali dengan cuci tangan kemudian makan dan berdoa sebelum dan sesudah makan. Setelah kegiatan makan selesai, anak melakukan kegiatan bermain dengan alat permainan di luar kelas dengan maksud untuk mengembangkan motorik kasar anak dan bersosialisasi
Kegiatan akhir merupakan kegiatan penenangan yang dilaksanakan secara klasikal. Kegiatan yang dapat diberikan pada kegiatan akhir, misalnya membacakan cerita dari buku, mendramatisasikan suatu cerita, mendiskusikan tentang kegiatan satu hari atau menginformasikan kegiatan esok hari, menyanyi, berdoa, dan sebagainya.